Dalam kehidupan ini memang
banyak orang yang hanya memperhatikan titik hitam di selembar kertas polos yang
putih dan begitupun sebaliknya. Dan itu yang saya alami beberapa hari ini,
bagaimana tidak ketikan kita berbuat baik namun setelah ada kejelekan yang kita
lakukan maka kita akan lebih fokus pada kejelekan tersebut karena kejelekan itu
yang akan menjadikan lembar kertas putih terebut menjadi tidak bagus lagi. Dan inilah
pelajaran yang telah saya petik dari laman web seseorang.
Titik yang akan merusak kertas putih. |
Jika selembar kertas putih,
kemudian kita memberikan satu titik hitam di tengahnya maka sebagian besar
orang akan fokus melihat pada titik hitam itu. Mereka tidak memperdulikan bahwa
sebenarnya banyak bagian putih pada kertas itu. Sama dengan seseorang yang
telah banyak berbuat baik, kemudian ia berbuat satu kesalahan. Maka sebagian
besar orang akan fokus pada satu kesalahan itu. Padahal kebaikan yang telah
dilakukan sangatlah banyak. Maka janganlah melihat orang dari kesalahanya saja,
karena masih banyak kebaikan dari orang tersebut. Kalau kita melihat
kesalahannya saja, ya setiap orang pasti punya salah. Dan hilang semua kebaikan
di dunia ini. Itulah kira-kira yang disampaikan oleh Arif kurniawan.
Yang kedua, jika kita
memperlihatkan selembar kertas putih dengan titik hitam di tengah dan kita
bertanya pada seseorang apakah itu. Jawaban yang paling banyak muncul adalah
titik bukan selembar kertas. Sama dengan seseorang jika mendapat masalah, ia
hanya melihat pada kesulitan, kesedihan, rintangan, dan saudara-saudaranya.
Orang hanya berfikir pada kekurangan dirinya, hingga berkembang menjadi besar
dalam fikiranya. Sebaliknya, kelebihan-kelebihan diri dan kemudahan hidupnya
tidak diperhatikan. Harusnya kita menjawab “Selembar kertas putih yang bersih,
dengan satu titik kecil saja.” . selayaknya kita mulai adil memandang
kehidupan.
Marilah belajar dengan
ungkapan ini. Mungkin masih banyak ungkapan tentang kertas putih dengan satu
titik hitam yang lain. Semoga bermanfaat.
No comments:
Write komentar